Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono pada dasarnya penggunaan lahan untuk kelapa sawit hanya sebesar 17 juta ha. Sedangkan lahan untuk penggunaan minyak nabati mencapai 278 juta ha.
Ia menilai hal tersebut tak sebanding karena klaim kerusakan lingkungan dalam bentuk deforestasi atau mengubah lahan hutan menjadi bukan hutan yang ditujukan kepada kepala sawit Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau dibilang sawit penyebab utama deforestasi itu datanya cuma segitu (17 juta ha)," sambung dia.
Untuk itu, ia berharap agar Uni Eropa dan masyarakat paham maksud dari kerusakan lingkungan yang sebenarnya. Pasalnya, yang menggunakan lahan paling besar justru dari industri minyak nabati.
"Jadi yang paling banyak kontribusi (deforestasi) itu minyak nabati," tutup dia.
Sebagai informasi, sawit mengalami diskriminasi dalam bentuk kampanye hitam sawit di Eropa sejak tahun 2012.
Tonton juga video Indonesia Sepakat Lawan Diskriminasi Sawit Uni Eropa: