Prabowo Sebut Kondisi Garuda Indonesia Minta Ampun

Prabowo Sebut Kondisi Garuda Indonesia Minta Ampun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 07 Apr 2019 13:46 WIB
Foto: B737-Max 8 milik Garuda Indonesia/Herdi Alif Al Hikam
Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hari ini menggelar kampanye akbar di stadion utama Gelora Bung Karno (GBK).

Dalam pidatonya Prabowo menyinggung terkait kondisi kinerja keuangan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) Garuda Indonesia yang tidak baik.

"Perusahaan negara Garuda kebanggaan kita, minta ampun saudara-saudara. Sesungguhnya perusahaan negara kita ya, mau dibilang apa ya? Nanti ada yang bilang mana buktinya?," ujar Prabowo di GBK, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menambahkan, jika dirinya terpilih menjadi presiden maka ia bersama timnya akan menindaklanjuti bukti-bukti tersebut.

"Saudara-saudara insya Allah, Prabowo-Sandi koalisi Indonesia adil dan makmur menerima mandat dari rakyat, kita akan tidak lanjut bukti-bukti itu semua," jelas Prabowo.

Kemudian dia menyebut, juga akan memanggil koruptor-koruptor yang menggerogoti uang negara dan meminta mereka untuk bertobat.

Garuda Indonesia adalah penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisiatif Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai "Indonesian Airways" kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949.


Peran "Indonesian Airways" pun berakhir setelah disepakatinya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Seluruh awak dan pesawatnya pun baru bisa kembali ke Indonesia pada 1950. Setibanya di Indonesia, semua pesawat dan fungsinya dikembalikan kepada AURI ke dalam formasi Dinas Angkutan Udara Militer.

Pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional. Presiden Soekarno memilih dan memutuskan "Garuda Indonesian Airways" (GIA) sebagai nama maskapai ini. (kil/dna)

Hide Ads