Hal itu menyusul adanya ungkapan ndasmu saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, kemarin (7/4/2019). Dalam pidatonya, Prabowo melontarkan sejumlah kritik. Salah satu kritik yang dilontarkan Prabowo ialah mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam kritiknya, Prabowo mengeluarkan umpatan 'ndasmu' atau yang dalam bahasa Indonesia berarti 'kepalamu' untuk pertumbuhan ekonomi 5%.
Menurut Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan pertumbuhan ekonomi di level 5% merupakan capaian yang baik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menceritakan, pertumbuhan ekonomi yang berada di level 5% juga diputuskan oleh pemerintah bersama dewan perwakilan rakyat (DPR), yang tentunya mempertimbangkan masukan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF.
Menurut Lodewijk, ekonomi Indonesia yang tumbuh di level 5% juga akan membawa tanah air sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-lima pada tahun 2020.
"Tahun 2030 nanti kita tahu ada beberapa lembaga konsultan menyatakan tahun 2030 kita menjadi negara maju. Sekarang ini kita sudah di G20, rangking 15 malah, kalo ada G15 kita sudah masuk G15," ujar dia.
Pada 2030, lembaga internasional seperti mckinsey menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar kelima pada 2030. Bahkan, pada usia 100 tahun ditargetkan akan menjadi empat besar.
"Kita akan masuk negara 4 besar di dunia. Tentunya bicara masuk 4 besar, masuk dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di situ tingkat pengangguran, investasi dan sebagainya. Jadi kita lihatlah data, fakta yang ada, kondisinya seperti itu," kata dia.
"Jadi mari kita optimis lihat perjalanan bangsa ini untuk menyongsong Indonesia lebih maju pada tahun 2030 dan 2045 nanti," sambungnya.
Simak Juga 'Prabowo Bilang Ekonomi Tumbuh 5% Ndasmu, Luhut: Kok Kasar Gitu?':
(hek/dna)