Lantas, mampukah pemerintah mencapai target tersebut tahun depan?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan untuk bisa merealisasikan target yang tercantum dalam RAPBN 2020, maka pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mendongkrak ekonomi dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita menginginkan suatu pertumbuhan yang tinggi, policy-policy dan langkah apa yang harus dilakukan oleh kita dalam rangka untuk ngepush terutama di tengah situasi ekonomi global yang melemah. Tentu, faktor faktor di dalam negeri akan sangat menentukan," kata Sri Mulyani di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan konsumsi menjadi faktor penting dalam mendorong ekonomi, sehingga menjaga tingkat inflasi tetap stabil sangat diperlukan agar konsumsi terjaga.
"Konsumsi, oleh karena itu jaga inflasi tetap stabil rendah penting sekali , persediaan barang juga apalagi ini jelang puasa dan lebaran. jadi sangat penting agar inflasi tidak meningkat pada musiman ini sampai dengan pertengahan tahun," jelasnya.
Pemerintah pun, kata Sri Mulyani, telah berupaya untuk mendorong konsumsi rumah tangga lewat pencairan THR dan Gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil (PNS). Kebijakan dalam menaikkan gaji PNS sebesar 5% juga dinilainya bisa ikut mendorong konsumsi.
"Kita semua kalau dari sisi policy pemerintahan, THR, gaji ke-13 dan juga kemarin rapel untuk kenaikan semua sudah dilakukan. Ini bawa momentum cukup tinggi untuk kuartal kedua dan ketiga meskipun ada libur panjang biasanya akan mempengaruhi," katanya.
Tak cuma konsumsi, Sri Mulyani juga mengatakan, menjaga iklim investasi dalam negeri tetap positif juga perlu dilakukan untuk bisa memacu ekonomi. Presiden Jokowi bahkan memberi perintah langsung baik kepada Menteri maupun pemerintah daerah untuk bisa mempermudah dan menciptakan iklim investasi yang positif.
"Kendala-kendala yang tidak perlu seperti administrasi, prosedural, bahkan kalau bisa kita berikan insentif. Tax holiday, tax allowance, bea masuk, memudahkan restitusi pajak PPn yang kita lakukan saat ini semuanya dipakai utk membantu investasi supaya tumbuh," ujarnya.
Terakhir, kata Sri Mulyani, ialah dengan menggenjot nilai ekspor dalam negeri. Sri Mulyani bilang, saat ini kegiatan ekspor di pasar-pasar non tradisional, seperti India dan Afrika perlu lebih digenjot.
"Karena yang dimaksud pelemahan global mostly adalah para pasar-pasar yang sifatnya tradisional yakni Eropa, Jepang dan China. Jadi non tradisional seperti Asia selatan, India, Afrika masih sangat baik. Itu yang terus kita lakukan sehingga pertumbuhan ekonomi lebih baik dan tinggi," tuturnya. (fdl/hns)