Wildberries sendiri merupakan perusahaan e-commerce yang beroperasi di wilayah Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia dan Kirgistan. Perusahaan ini menyediakan sekitar 15 ribu merek dan mampu menarik 2 juta pengunjung setiap harinya.
Pada 2018 total pendapatan dari Wildberries mencapai US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 26,6 triliun (kurs Rp 14.000). Demikian dilansir dari Forbes, Kamis (2/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut analisis Forbes, perusahaan itu memiliki valuasi sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Nah yang mengejutkan adalah Bakalchuk merupakan pemegang saham tunggal dari Wildberries.
Ide Bakalchuk pertama kali mendirikan Wildberries muncul pada 2004. Saat itu usianya 28 tahun dan tengah cuti hamil.
Saat cuti dia lama berdiam diri di apartemennya di Moskow. Saat itu dia berpikir betapa sulitnya bagi dirinya dan ibu-ibu muda yang habis melahirkan untuk berbelanja pakaian ke toko.
Berawal dari pengalaman pribadi itu akhirnya Bakalchuk memutuskan untuk menciptakan Wildberries. Suaminya, Vladislav, meninggalkan pekerjaannya sebagai teknisi IT untuk bergabung dengan dia.
Pada awal bisnisnya, dia membeli pakaian sebagian besar dari e-commerce Jerman Otto. Dia juga mengambil foto dari produk dan dijual kembali secara online.
Dia menyewa kurir untuk mengantarkan barang dagangannya di Moskow dan wilayah sekitarnya, atau menggunakan pos negara untuk ke daerah lain di Rusia. Hubungan dengan Otto berlangsung empat tahun sebelum akhirnya da mengundurkan diri dan mulai berbisnis dengan pemilik merek langsung.
Saat itu kebetulan adalah waktu yang pas untuk memulai sebuah bisnis di Rusia. Sebab kompetisinya masih sangat kecil.
Menurut laporan Morgan Stanley September 2018, pasar e-commerce di Rusia mencapai $ 18 miliar. Pasar yang cukup besar itu berkembang tanpa ada pemain yang dominan.
Wildberrries hanya menguasai sekitar 4,7% dari pasar penjualan online di Rusia. Lalu yang paling besar menguasai pasar adalah e-commerce milik perusahaan teknologi raksasa di Rusia, Yandex sebesar 10%. Kemudian ada E-commerce raksasa asal China juga ikut menguasai pangsa pasar di Rusia sebesar 8,5%.
Wanita Rusia lain yang juga menjadi wanita terkaya di negaranya adalah Elena Baturina. Dia merupakan istri dari salah Walikota Moskow, Yury Luzkhov yang menjabat cukup lama.
Setelah lengser dari jabatannya pada tahun 2010, Baturina dan putrinya meninggalkan negara. Baturina menjual sebagian besar asetnya di Rusia dan mulai membeli hotel dan real estate di Eropa dan AS. Dia sekarang tinggal di London dan kekayaannya bernilai US$ 1,2 miliar.
Baca juga: Dr. Dre, Miliarder Pertama di Dunia Hip Hop |