Duet Bawang Merah dan Bawang Putih Bikin April Inflasi 0,44%

Duet Bawang Merah dan Bawang Putih Bikin April Inflasi 0,44%

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2019 11:33 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April sebesar 0,44%. Inflasi tertinggi terjadi pada bahan makanan 1,45% dan transportasi 0,28%.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan komoditas pangan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,31% yang disumbangkan oleh bawang merah dengan kenaikan 22,93%. Kemudian bawang putih naik 35% dengan andil ke inflasi 0,09%.

"Kenaikan harga bawang merah 22,93% sehingga beri andil 0,13%. Kedua, penyebab utama adalah bawang putih naik 35% harganya andilnya ke inflasi 0,09%. Ketiga cabai merah andilnya 0,07%, telur ayam ras dan tomat sayur andilnya 0,02%," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ada juga harga komoditas yang mengalami penurunan dan menyumbangkan ke deflasi, di antaranya beras dengan andil 0,06%.

"Sebaliknya ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, harga beras penurunan sehingga andilnya 0,06%. Jadi itu beberapa komoditas yang pengaruhi, bumbu-bumbuan naik," ujar Suhariyanto.

Kenaikan harga komoditas pangan perlu menjadi perhatian agar tak semakin tinggi menjelang dan saat Ramadan.

Selain itu, ada kelompok makanan jadi, minuman dan rokok. Kenaikan rokok filter andilnya 0,01%. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan gas inflasi 0,12% dengan andil 0,03%.

"Yang menyebabkan terjadi kenaikan harga beberapa barang untuk pemeliharaan rumah seperti semen, asbes ini membuat naik tarif sewa rumah," kata Suhariyanto.


Selanjutnya, kelompok pakaian mengalami inflasi 0,15% dengan andil 0,01%. Kesehatan juga mengalami inflasi dengan andil 0,01%.

Mahalnya tiket pesawat juga masih menyumbangkan inflasi April. Tiket pesawat masuk pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan inflasi 0,28% dan andil 0,05%.

"Penyebabnya kenaikan tarif angkutan udara, harganya belum turun, karena kita tahun permintaan tiket akan melonjak bulan puasa dan Lebaran," tutur Suhariyanto. (ara/fdl)

Hide Ads