"Nilai impor pada April 2019 itu adalah US$ 15,10 miliar, turun 12,25% jika dibandingkan Maret 2019. YoY turun 6,58%," kata Kepala BPS Suharyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Kenaikan Impor terjadi karena impor migas naik 46,99%, dan non migas naik 7,82%. "Artinya ada beberapa komoditas yang dapat dikendalikan impornya, jadi bisa lebih kecil dibandingkan 2018," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS mencatat perkembangan harga Maret-April berpengaruh pada neraca perdagangan tahun ini. Perekonomian cenderung melambat, komoditas fluktuasi, dan geopolitik menjadi sejumlah faktor yang mendorong penurunan ekspor.
Beberapa komoditas non migas yang naik ekspornya di antaranya cokelat, minyak sawit dan seng. "Pengaruhnya signifikan karena kontribusi lemak hewan nabati. yang turun batubara, minyak kernel, timah dan nikel," kata Suharyanto.
Baca juga: Darmin Prediksi Neraca Dagang April Defisit |
Simak Juga Video Terbaru Topreneur di 20detik: