Mau Bagi-Bagi Amplop Pas Lebaran? Begini Biar Nggak Tekor

Mau Bagi-Bagi Amplop Pas Lebaran? Begini Biar Nggak Tekor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2019 13:43 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bagi-bagi amplop saat lebaran menjadi salah satu rutinitas dan budaya masyarakat di Indonesia. Biasanya dalam amplop itu berisikan uang yang dibagikan ke sanak saudara atau pun tetangga dekat rumah.

Meskipun berbagi jangan lupa untuk memperhatikan keuangan. Jangan sampai asyik berbagi justru malah kehabisan uang, lalu bagaimana menyiasatinya?

Perencana keuangan dari Zielts Consulting, Ahmad Gozali mengatakan bahwa dana untuk membagikan amplop harus dianggap sedekah, bukan untuk pamer. Sehingga dalam membagikannya pun tidak berlebihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama luruskan dulu niatnya kalau amplop untuk saudara/keluarga/tetangga itu bagian dari sedekah. Bukan karena gengsi, bukan karena biar nggak malu kalau nggak kasih," kata Ahmad saat dihubungi detikFinance, Rabu (15/5/2019).


Lalu dari mana anggarannya? Ahmad menyebutkan uang untuk berikan amplop diambil dari jatah sedekah pada uang tunjangan hari raya, lalu ditambah anggaran untuk mudik.

"Silakan ambil dari jatah sedekah, dan tambah lagi dari anggaran mudiknya," kata Ahmad.

Ahmad sendiri menjelaskan, bahwa sedekah harus dianggarkan 10% dari uang THR, usai membayar zakat pribadi, sisa uang sedekah bisa digunakan untuk bagi-bagi amplop.

"Kalau untuk THR-nya komposisinya bisa begini, sedekah 10%, saving 30, konsumtif 60%. Jadi usai zakat pribadi sisanya buat bagi-bagi hitungannya sedekah lho, sisanya ambil uang mudik di anggaran konsumtif," kata Ahmad.


Meskipun ada hitungannya, Ahmad mengingatkan bahwa bukan berapa persen yang dianggarkan, yang paling penting keikhlasannya.

"Bukan masalah berapa persennya sih, tapi berapa orang dan berapa batas keikhlasan kita," ungkap Ahmad.


Simak Juga Video Terbaru Topreneur di 20detik:

[Gambas:Video 20detik]


Mau Bagi-Bagi Amplop Pas Lebaran? Begini Biar Nggak Tekor
(dna/dna)

Hide Ads