Untungnya, tunjangan hari raya (THR) sudah di tangan. Lalu, bagaimana memaksimalkan THR agar tidak habis dengan sia-sia?
Perencana keuangan dari Zielts Consulting, Ahmad Gozali berbagi tipsnya kepada detikFinance. Pertama, Ahmad menegaskan bahwa untuk kebutuhan lebaran, THR menjadi fokus pengeluaran, sedangkan gaji pokok digunakan untuk kebutuhan rutin sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad juga memberikan presentase pos-pos pengeluaran dalam menyambut hari raya lebaran. Meskipun berhari raya Ahmad menyarankan agar gaji pokok tetap ditahan untuk biaya hidup jangan digunakan untuk berlebaran.
"Kita bisa atur alokasi pengeluaran pada gaji seperti ini, sedekah 2,5% - 10%, cicilan utang 30% - 35%, saving 10%, dan biaya hidup 40%- 60%," ungkap Ahmad.
Selanjutnya, Ahmad menjelaskan presentase pos pengeluaran untuk uang THR. Untuk memenuhi kebutuhan konsumtif hari raya dia mengalokasikan 60% dari THR, sisanya untuk sedekah dan menabung.
"Kalau untuk THR-nya komposisinya bisa begini, sedekah 10%, saving 30, konsumtif 60%," kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan kebutuhan konsumtif lebaran yang dialokasikan 60% dari THR itu adalah belanja baru hingga kebutuhan untuk mudik bagi yang ingin pulang ke kampung halaman.
"Break down yang konsumtifnya yang pasti seperti beli baju baru, hidangan istimewa di hari raya, dan biaya mudik untuk yang mau mudik," kata Ahmad.
Apabila tidak mudik, Ahmad mengatakan jatah uang mudik tadi bisa digunakan untuk mengisi kegiatan saat liburan. Salah satunya adalah berwisata.
"Kalau nggak mudik, dana ini biasanya dialokasikan juga untuk jalan-jalan selama liburan," sebut Ahmad.
Simak Juga Video Terbaru Topreneur di 20detik: