"Sinyal situasi ini tidak akan reda dalam jangka pendek, karena pola konfrontasi sangat head to head. Sehingga untuk dua negara besar ini diplomasi jadi lebih sulit," kata Sri Mulyani di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019).
Dia menjelaskan, ketegangan ini masih akan cukup panjang. Hal ini tercermin dari China yang mendapatkan dampak perlambatan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, saat ini yang diperhatikan adalah pengaruhnya ke ekonomi global. Apakah terjadi perlambatan pada pertumbuhan dan perdagangan.
"Untuk negara seperti kita yang masih tergantung ke external balance, ini berarti kita tidak mungkin mengandalkan ekspor sebagai mesin pertumbuhan," imbuh dia.
Namun, positifnya ada banyak barang yang tadinya kita impor untuk menopang industri, jadi tersedia. Hal ini berarti mempengaruhi industrialisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Jadi semuanya berkaitan, artinya ekonomi sedang dalam tekanan global yang sangat serius melakukan ketidakpastian itu. Kita harus lihat aspek domestik kita. Dan ini kewaspadaan bagi kita," jelas dia.