Agung, pengelola warung sate tersebut memperkirakan pelanggannya hari ini masih sepi imbas kondisi yang dikhawatirkan belum kondusif pasca aksi 22 Mei. Dia pun hari ini baru berjualan kembali setelah tutup dua hari pada 22-23 Mei.
"Ya rezeki agak berkurang, cuma kalau kita nggak ngejar rezeki, rezeki nggak ke kita gitu," kata dia saat berbincang dengan detikFinance di warungnya, Jumat (24/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih sepinya pembeli hari ini, menurutnya karena masih ada masyarakat yang takut datang, ditambah masih ada kantor yang tutup. Padahal konsumennya cukup banyak berasal dari perkantoran.
"Iya, faktor satu (pembeli) takut, dan kedua ada beberapa kantor yang diliburkan karena isu itu," paparnya.
Agung juga mengenang kejadian saat demo berlangsung ricuh, barang-barang miliknya ikut menjadi korban. Misalnya saja tenda dan meja tempatnya berjualan yang habis dibakar massa.
"Tenda dibakar nggak nyisa, sama tiga meja," jelasnya.
Selain itu, besi-besi yang dia gunakan untuk keperluan berjualan ikut dirusak, termasuk kabel warungnya. Saat itu posisinya, mulai dari meja, tenda, hingga peralatan lainnya berada di luar warung. Meski tak mau menyebut angka pastinya, dia mengaku rugi puluhan juta.
Jadi selain di dalam warung, Agung memang menyediakan tempat makan di emperan pinggir jalan tepat di depan warungnya. Itu untuk mengantisipasi jika jumlah pengunjung di dalam warung penuh.
"(Dengan barang rusak total kerugiannya) mungkin puluhan juta," tambahnya.
Tonton video Sosok-sosok dan Pengakuan Pelaku Kerusuhan 22 Mei di Petamburan: