Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan kenaikan rating dari lembaga pemeringkat internasional seperti S&P terjadi karena Indonesia memiliki prospek ekonomi yang baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Selain itu, kepercayaan investor asing terhadap Indonesia akan semakin meningkat. Hal ini juga dibarengi dengan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah dan kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan, saat ini kebijakan yang diambil oleh pemerintah seperti reformasi struktural berjalan dengan baik. Kemudian, bagaimana cara pemerintah mendorong ekspor, dan kemudian mendorong industri dalam negeri, mendatangkan modal asing hingga memperbaiki iklim investasi.
"Hal-hal tersebut yang menunjukkan kepercayaan dari lembaga pemeringkat seperti S&P sehingga menaikkan peringkat Indonesia. Menurut Perry BI meyakini prospek perekonomian Indonesia akan lebih baik karena kredibilitas kebijakan yang diambil juga sangat kuat," ujar dia.
Baca juga: Mei Ada Inflasi 0,68%, BI: Ini Musiman |
Sebelumnya keterangan S&P menyebutkan bahwa pemilu Indonesia baru-baru ini telah memberikan Presiden Widodo mandat baru, meskipun penantang Prabowo Subianto terus membantah hasil pengumuman tersebut.
S&P juga memperhatikan proses pengaduan pihak Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu munculnya kerusuhan atas hasil pengumuman KPU juga tak luput menjadi pertimbangan S&P. S&P juga menilai Indonesia menunjukkan peningkatan selama 5 tahun terakhir dalam berbagai bidang. Dengan kemenangan Jokowi, dipercaya upaya untuk meningkatkan capaian itu akan berlanjut.