Target BI lebih optimis dibanding target pemerintah di kisaran Rp 14.000 - Rp 15.000 per dolar AS.
BI menyebut target ini karena kondisi perekonomian Indonesia dan kondisi eksternal lebih baik. "Ke depan, BI memperkirakan kondisi eksternal kita akan lebih baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry juga menargetkan inflasi di tahun depan juga akan lebih rendah di kisaran 3% plus minus 1%. Inflasi inti dan pangan juga ditargetkan tetap stabil di tahun depan.
"Prospek nilai tukar rupiah ini juga didukung oleh berbagai upaya untuk memperdalam pasar keuangan, khususnya pasar valas dan domestic non delivery forward (DNDF)," tambahnya.
Baca juga: Pusat Bisnis Hong Kong Tutup Imbas Demo |
Selain itu, bank sentral juga terus melakukan berbagai langkah untuk memperkuat ekonomi domestik. Seperti neraca pembayaran yang ditargetkan surplus hingga defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang terkendali sekitar 2,5-3% dari produk domestik bruto (PDB). (kil/zlf)