Berdasarkan salinan data dari Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat, Ikhwan Datu Adam dari Kementerian ESDM disebut, belanja modal mencapai Rp 3,82 triliun atau dengan porsi 39,48%, belanja barang Rp 4,94 triliun atau 51,06% dan belanja pegawai Rp 0,91 triliun atau 9,46%.
"Pagu indikatif Kementerian ESDM 2020 berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas No 5338/Mk.02/2019 dan B-241/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2019 tanggal 29 April 2019 tentang Pagu Indikatif Belanja K/L 2020," bunyi catatan dalam data tersebut seperti dikutip, Kamis (20/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam data itu juga disebutkan, penerima manfaat dari anggaran ini ialah sebanyak Rp 6,08 triliun (62,87%) publik fisik, Rp 1,61 triliun (16,66%) publik non fisik, dan Rp 1,98 triliun (20,47%) aparatur.
Lebih lanjut, data tersebut memuat penggunaan prioritas Kementerian ESDM, antara lain pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga 293.533 SR atau Rp 3,52 triliun. Pembagian konverter kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan dan petani 50.000 paket atau Rp 432,5 miliar. Konversi mitan ke Elpiji 3 kg sebanyak 522.616 paket atau Rp 266,5 miliar.
Kemudian, ada juga pengembangan geoprak 2 layanan Rp 7,5 miliar, pengembangan pos pengamatan gunung api 10 pos Rp 22,5 miliar, penyediaan bor air tanah dangkal untuk darurat 50 titik Rp 7,1 miliar.
Peralatan sistem mitigasi bencana geologi 3 sistem Rp 35 miliar dan pengeboran air bersih di daerah sulit air di 750 titik Rp 429,1 miliar.