"20 persen itu sekitar 150 miliar, itu dari berbagai transformasi bisnis yang kami lakukan, ada vulkanisir ban, kafe atau restoran, agrowisata dan tambak udang," jelas Iryanto kepada awak media di Griya Robusta, Kampoeng Kopi Banaran, Kamis (20/06/2019).
Ia menambahkan, secara spesifik dalam pelaksanaan transformasi bisnis tambak udang, PTPN IX bekerja sama dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia ( Perum Perindo ). Hal itu, menurut Iryanto sebagai upaya meminimalisir kegagalan sekaligus sebagai sarana belajar pertambakan dari Perum Perindo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan pemain baru di udang, maka harus belajar, tetapi jangan sampai meleset hasilnya, Maka itu kami gandeng Perum Perindo. Saat ini, luas lahan tambak kami 30 Hektare di Afdeling Semugih, Batang, kemarin sudah panen sekali dan hasilnya baik," terang Iryanto.
Di akhir wawancara Iryanto menerangkan, semula lahan tambak di Afdeling, Semugih, Batang, merupakan bekas lahan kebun kelapa. Namun, mulai awal tahun ini beralih fungsi sebagai lahan pertambakan udang.
"Kami pastikan, rencana jangka pendek kami, sampai 3-5 tahun ke depan, luas lahan, pertambakan kami seluas 100 hektare. Oleh karena itu, kami terus mengembangkan kerja sama dengan Perum Perindo dan mengedukasi karyawan kami supaya bisa bekerja lebih optimal," tandas Iryanto.