Seperti Anya, penjaga Toko Queen di Sentra Emas Cikini, Jakarta Pusat menurutnya sejak Lebaran pembeli perhiasan menurun jumlahnya. Dia menjadikan harga emas yang sedang tinggi menjadi faktor utama penurunan pembelian emas.
"Sepi banget habis lebaran nggak kayak bulan-bulan lalu, yang beli sedikit. Emasnya lagi naik terus soalnya, orang ingin beli nggak jadi, emas 22 (karat) aja dari harga Rp 450.000 sekarang itu sekitar Rp 490.000," kata Anya saat berbincang dengan detikFinance, Sabtu (22/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya Anya, Rudi penjaga Toko My Diamond juga mengatakan perhiasan emas sedang sepi pembeli. Harga emas yang naik kembali menjadi faktor utama sepinya pembeli.
"Sepi kalau perhiasan, kurang banget sih habis lebaran, kayaknya karena harga emas aja naik sampai Rp 600.000 lebih kayanya buat emas 24 karat. 50% turun kayaknya pembelian daripada biasanya," kata Rudi.
"Sepi banget bingung saya juga, untung ada cincin kawin lagi rame lumayan lah nutupin dikit," tambahnya.
Beda dengan Ahan pemilik Toko Emas Mulia meskipun mengakui sedang sepi pembeli beberapa minggu ini Ahan mengatakan beberapa hari setelah lebaran, pembeli emas masih banyak. Bahkan naik tidak wajar hingga 50% lebih.
"Ya sekarang sih sepi emang, kalau habis lebaran kemarin lumayan tuh, naik nggak wajar sih malah yang beli. 50% lebih mah ada yang beli emas ke sini pada punya duit banyak kayaknya habis lebaran," kata Ahan.
"Belum keliatan kalau rugi di saya, tapi ya kalau sekarang sepi ketutup sama pas penjualan lebaran lah," katanya. (fdl/fdl)