Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar mengatakan Lebak Bulus akan menjadi kawasan TOD yang memaksimalkan orang untuk berjalan kaki.
"Kawasan berorientasi transit yang kita kembangkan sekarang adalah Lebak Bulus. Ini akan jadi kawasan TOD kedua kita setelah Dukuh Atas, akan dimaksimalkan orang berjalan kaki disini," kata William, di Mercure Hotel, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah bangun transit plaza, ini lagi kita siapkan human resource untuk pengelolanya, security dan cleaning. Awal Agustus baru akan kita buka," jelas William.
William menjelaskan transit plaza ini akan digunakan untuk titik drop off dan pick up kendaraan di kawasan Stasiun MRT Lebak Bulus. Nantinya tidak ada lagi kendaraan yang berhenti atau parkir di sepanjang jalan Lebak Bulus.
"Ini transit plaza pertama di Jakarta, nanti ini lokasinya di dekat Poins Square akan didedikasikan untuk poin drop off maupun pick up kendaraan yang mau ke MRT Lebak Bulus, jadi nanti bukan di pinggir Jalan Lebak Bulus, nanti masuk sini, mobil-motor," kata William.
Kini, pihaknya tinggal melakukan finishing pada pembangunan fisik transit plaza ini. "Fisik sudah selesai, tinggal finishing, ada shelter khusus ojol juga," kata William.
Bukan hanya itu, pihak MRT Jakarta pun akan membuat sky bridge di kawasan Lebak Bulus. Nantinya jembatan layang ini akan menghubungkan stasiun, transit plaza, dan mal Poins Square Lebak Bulus.
"Akan dibangun juga skybridge, nanti akan hubungkan transit plaza dan Poins Square menuju stasiun MRT. Nanti dari transit plaza ada lift dan eskalatornya juga," kata William.
Adapun untuk skybridge sendiri pembangunannya masih dibicarakan dengan pihak Poins Square. William memperkirakan skybridge bisa dibangun enam bulan. Targetnya, tahun depan kawasan TOD Lebak Bulus sudah punya transit plaza plus skybridge.
"Rencananya, awal tahun depan kita akan punya fasilitas skybridge dan transit plaza selesai," jelas William.
(eds/eds)