Selama semester satu tahun ini, BNBR mampu mencatatkan laba bersih Rp 222,685 miliar. Torehan itu berbanding terbalik dengan semester I-2018 yang mana perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 1,065 triliun.
"Kerja keras yang dilakukan beberapa tahun terakhir membuahkan hasil, BNBR kembali berhasil mencetak laba. Ini sangat menggembirakan bagi para pemangku kepentingan, terutama investor," kata Direktur Utama BNBR Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi pendapatan BNBR berhasil mengantongi Rp 1,7 triliun. Angka itu naik sebesar 7,2% dibanding perolehan pendapatan di semester I-2018 sebesar Rp 1,6 triliun.
"Perolehan laba ini adalah catatan yang bagus. Sebab, tahun lalu Perseroan masih mencatat rugi Rp 1 triliun lebih," tambahnya.
Menurutnya ada sejumlah faktor yang mengangkat semangat perseroan
sejak beberapa bulan terakhir. Salah satunya kinerja anak perusahaan yang makin baik dan memberikan kontribusi positif.
"Sejak akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019, beberapa unit usaha menampilkan performa lebih bagus dibanding waktu-waktu sebelumnya," katanya.
Baca juga: 3 Perusahaan Bakrie Dapat 'Tato' dari Bursa |
Selain itu menurut Anindya kinerja positif merupakan buah dari upaya restrukturisasi. Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini BNBR konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.
"Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat. Tahun lalu, kita juga melakukan konversi sebagian utang menjadi saham dan ini turut meringankan beban kita secara cukup signifikan," paparnya.
Tercatat dalam Laporan Keuangan, beban hutang dan bunga Perseroan memang berkurang dari Rp 304,6 miliar pada semester pertama 2018 menjadi tinggal Rp 82,383 miliar pada periode yang sama tahun ini.
(das/dna)