Ini Jurus Baru Pemerintah Percepat 5 Bali Baru

Ini Jurus Baru Pemerintah Percepat 5 Bali Baru

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 01 Agu 2019 14:05 WIB
Foto: Jokowi dan Iriana (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - Pemerintahan kabinet kerja tengah mempercepat pengembangan pembangunan lima pariwisata yang akan dijadikan 'Bali' baru. Sebenarnya, pemerintah dari awal menetapkan akan ada 10 Bali baru.

Namun, yang menjadi super prioritas adalah lima destinasi, mulai dari Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Manado.

Saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah destinasi di wilayah Danau Toba, muncul formula atau strategi baru yang bisa mengebut pengembangan lima 'Bali' baru ini. Yaitu, storynomics tourism.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memperkenalkan formula Storynomics Tourism. Sebuah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, dan living culture serta menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi," kata Ketua Tim Quick Win 5 Destinasi Super Prioritas Pariwisata, Irfan Wahid, Jakarta, Kamis (1/8/2019).


Salah satu cara kerja Storynomics Tourism, kata Irfan adalah memperkenalkan nilai-nilai sejarah dari kawasan pariwisata di lima Bali baru ini. Menurut dia, sejauh ini minim sekali informasi mengenai sejarah budaya di masing-masing destinasi pariwisata tanah air.

Melalui storynomic tourism, Irfan mencontohkan, pihaknya akan memanfaatkan fakta sejarah bahwa Toba merupakan hasil dari letusan gunung berapi maha dahsyat nomor ketiga di dunia. Bahkan, gunung berapi ini pernah menyusutkan 60% populasi pada saat itu.

"Selain itu, storynomics tourism juga perlu mengangkat budaya Batak yang begitu luar biasa yang selama ini kurang terbangun narasinya dengan baik," tambahnya.


Tidak hanya itu, Irfan juga akan memanfaatkan kepedulian dan pengalaman para wisatawan terhadap lokasi pariwisata, baik testimoni positif maupun negatif untuk dijadikan sumber informasi yang menarik bagi para wisatawan ke depannya.

Saat ini, kata Irfan, pihaknya telah berhasil memetakan sekitar 28 titik destinasi wisata di kawasan Toba yang akan dibagi ke dalam empat klaster. Ke depannya, empat klaster tersebut akan dibantu untuk mempersiapkan kebutuhan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A).

"Targetnya, semua akan dipersiapkan selama enam bulan ke depan dan siap untuk dipasarkan dalam musim liburan akhir tahun," ungkap dia.


(hek/ara)

Hide Ads