"Kuartal II-2021 sudah mulai trial (uji coba) operasi selama 3 sampai dengan 4 bulan," kata Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Setelah sukses uji coba, kereta cepat ditargetkan mulai beroperasi secara penuh pada pertengahan 2021, dengan panjang lintasan 142 km dari Halim di Jakarta sampai Tegalluar di Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tunnel Boring Machine (TBM) yang didatangkan dari China pun ditargetkan akan mulai melubangi area bawah tanah di kawasan Halim akhir Oktober 2019. Itu akan menjadi tunnel atau jalur bawah tanah kereta cepat.
"TBM akan masuk Oktober akhir, masuk (ke bawah tanah) akan ngebor," tambahnya.
Dia juga memperkirakan proyek kereta cepat akan menelan biaya Rp 40 triliun hingga akhir 2019. Itu dari total biaya sebesar Rp 80 triliun untuk keseluruhan proyek.
Jumlah dana yang akan digelontorkan sampai akhir tahun itu dengan asumsi bahwa progres konstruksi bakal menyentuh 49-51% di akhir 2019. Kata Direktur Utama WIKA Tumiyana, cara menghitungnya adalah total investasi Rp 80 triliun dikalikan progres.
(toy/eds)