Milenial Perlu Asuransi Nggak Sih Buat Travelling?

Milenial Perlu Asuransi Nggak Sih Buat Travelling?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 18 Agu 2019 16:29 WIB
Foto: Ilustrasi Treveling (Dana Aditiasari/detikcom)
Jakarta - Pelesiran atau travelling kini telah menjadi kebutuhan, khususnya kaum milenial. Sehingga, kebutuhan milenial saat ini tak hanya sandang, pangan, maupun papan.

Namun, patut diingat travelling juga punya risiko di jalan. Pertanyaannya, perlukah milenial mengurus asuransi saat travelling?

Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo, Eddy Rizliyanto menjelaskan, pada dasarnya saat ini perjalanan sudah dicover asuransi oleh PT Jasa Raharja (Persero) jika menggunakan kendaraan. Kemudian, oleh BPJS Ketenagakerjaan jika ada kaitannya dengan kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin saya upadate coverage asuransi dari masyarakat Indonesia. Kalau di asuransi perjalanan memggunakan kendaraan bermotor, atau pesawat, laut, kereta api, darat, itu udah tercoverage secara umum Jasa Raharja. Misalnya, kalau kecelakaan dia kalau nggak salah dapat Rp 25 juta, meninggal Rp 50 juta, sama semua," katanya kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2019).


"Kemudian kalau misalkan pesawat kalau misalnya salah satu penumpang adalah pegawai otomatis dia mendapat coverage BPJS TK sebesar 48x kali gaji berarti ada dua perusahaan asuransi sosial itu otomatis dicover," sambungnya.

Kemudian, ada asuransi lain seperti milik Jasindo untuk melindungi masyarakat terkait jika terjadi insiden. Jadi, paling tidak 3 asuransi yang bisa dibayarkan ke korban melalui premi yang dibayar rutin itu.

Dia bilang, itu belum termasuk asuransi travel. Asuransi travel, lanjutnya, memberikan tambahan perlindungan.

"Travel insurance di luar itu lagi. Kalau misalnya si A dia menutup travel insurance di Jasindo, misalnya Rp 500 juta dengan uang mungkin Rp 50 ribu mungkin dalam satu hari atau dua hari maka akan ada 4 asuransi yang membayar korban," ujarnya.


Namun, patut diketahui, asuransi tidak hanya melindungi insiden besar seperti kecelakaan. Ada risiko lain yang perlu diperhatikan namun tak dilindungi asuransi, seperti, ketinggalan barang. Dia bilang, Jasindo sendiri menawarkan fasilitas perluasan berupa penanganan untuk barang tertinggal.

"Kalau travel insurance kehilangan kenyamanan misalnya bagasi ketinggalan itu ada perluasan tetentu. Kemudian amit-amit kita sakit kita ke Thailand, once kita punya travel insurance bisa di-handle untuk penanganan di rumah sakit. Kalau tadi sampai pesawat jatuh, kalau hal-hal kecilnya itu," jelasnya.


(dna/dna)

Hide Ads