Untuk mengatasi masalah tersebut, akan dibuat semacam jalan pintas atau shortcut dari Cipatat menuju Cilame.
"Kemudian dalam rangka tembus Bandung, dari Cipatat akan kita buat shortcut dari Cipatat sampai Cilame. Cilame stasiun yang dilewati Argo Parahiyangan sekarang. Kenapa nggak sampai Padalarang ke jalur eksisiting, karena dari Cipatat sampai Padalarang kalau lewat jalur eksisitig terlalu curam," kata Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Achyar Pasaribu dalam perjalanan meninjau operasi kereta Cianjur-Ciranjang, Jawa Barat, Senin (26/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, jalan pintas itu berupa jembatan dengan panjang kisaran 10 kilometer (km). Menurutnya, pembangunan ini bakal membutuhkan waktu yang lama.
"(Jembatan) 10 kilometeran. Kita lebih baik bangun jembatan daripada kita jalan lurus tapi curam dan tanah labil, lebih selamat gitu. Nah ini yang lama ini," ungkapnya.
Dia menuturkan, untuk membangun jembatan, studi kelayakan dilakukan pada tahun ini. Lalu, dilanjutkan pembuatan desain tahun 2020 dan pembebasan lahan di 2021. Soal lahan, dia menyebut hanya lahan kosong.
Selanjutnya, konstruksi dimulai pada 2022. Jika tepat waktu, tahun 2023 atau 2024 jalur kereta dari Bogor ke Bandung bisa nyambung.
Soal biaya pembangunan, Achyar belum bisa memaparkan lantaran masih dalam tahap studi.
"Itu belum tahu saya biayanya, kan di-studi dulu," tutupnya.
(dna/dna)