Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman mengungkapkan stripping ratio saat ini memakan biaya yang besar dalam kegiatan pertambangan perseroan.
"Kami saat ini melakukan selective mining dengan mencari tambang yang stripping rationya rendah, itu yang bisa kami lakukan," kata Suherman di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, efisiensi harus dilakukan karena laba perseroan semester I tercatat Rp 16,2 miliar atau turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian juga terjadi penurunan pada laba usaha yakni menjadi Rp 20 miliar atau menyusut 30%, lalu pendapatan Rp 75 miliar atau turun 7,5%.
Suherman mengatakan beban usaha perseroan juga naik 18% menjadi Rp 53 miliar. Pada semester I 2019 Bukit Asam mencatat kenaikan produksi batu bara menjadi 12,79 juta metrik ton atau naik 14,11% dibandingkan periode yang sama.
"Tahun ini kami menargetkan produksi batu bara 27,26 juta metrik ton atau naik 3% dari realisasi tahun lalu," jelas dia.
(kil/eds)