Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pihaknya belum mengetahui rencana tersebut.
"Belum tahu, belum tahu saya ini kan baru lima menit yang lalu (diberitakan). Nanti kita cek, kita kumpulkan dulu informasinya," ungkap Danis ketika dihubungi detikcom, Selasa (10/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Danis menyatakan bahwa Kementerian PUPR siap apabila ditugaskan membangun istana di Papua.
"Insyaallah siap kalau memang ditugaskan. Saya sendiri baru dengar dari berita tadi pertemuan di Istana," ujar Danis.
Ia mengatakan, keputusan PUPR tentunya ada di tangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Saat ini, Danis mengatakan, Basuki sedang menghadiri rapat di Istana Presiden.
"Kalau memang dapat tugas, tapi saya sendiri belum, nanti mungkin Pak Menteri ya. Saya belum bertemu Pak Menteri juga, belum ada arahan. Saat ini beliau sedang rapat pukul 13.30 di istana," kata Danis.
Sebagai informasi, tokoh-tokoh Papua diundang Presiden Jokowi ke Istana. Mereka menyampaikan aspirasi di depan Jokowi, yang salah satunya adalah meminta pembangunan Istana Kepresidenan di tanah Papua.
"Yang terakhir, yang kesepuluh, adalah membangun Istana Presiden RI di Papua, di Ibu Kota Provinsi Papua, di Kota Jayapura," kata Ketua Rombongan Tokoh-tokoh Papua, Abisai Rollo, di Istana Kepresidenan, Selasa (10/9/2019).
Abisai tak sekadar meminta. Dia menyumbangkan tanah 10 hektare untuk pembangunan Istana Presiden tersebut.
"Sehingga perjalanan ke Papua diubah dari berkunjung ke Papua menjadi berkantor ke Papua," kata Abisai yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura ini.
"Kalau Bapak Presiden dengan memindahkan Istana ke Kalimantan, saya juga meminta dengan hormat agar membangun Istana Presiden di Papua, sehingga dalam lima tahun ini Bapak yang berkantor pertama di Istana Presiden di Papua," imbuhnya.
(dna/dna)