Untuk itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengatakan akan memanggil pihak Pepsi untuk menanyakan alasan di balik keputusannya hengkang dari Indonesia. Ia mengungkapkan sementara ini langkah tersebut yang akan diambil.
"Sementara saya akan menanyakan ke Pepsi terlebih dahulu apa masalahnya," ungkap Abdul kepada detikcom melalui pesan singkat, Kamis (3/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menanyakan ke Pepsi, apa masalahnya dan fasilitasi apa yang diharapkan sehingga Pepsi masih bisa beroperasi," terang Abdul.
Sebelumnya, Abdul mengatakan ia belum menerima laporan baik dari PepsiCo maupun AIBBM. Namun, menurutnya keputusan tersebut merupakan hak pelaku bisnis.
"Belum ada laporan. Terkait perpanjangan kontrak Indofood dengan Pepsi, itu B to B (business to business)," ujar Abdul.
Abdul sendiri belum bisa mengukur dampaknya terhadap industri minuman ringan di Indonesia. Meski begitu, ia mengatakan kompetitor Pepsi, yakni Coca-Cola baru saja mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Baca juga: Pepsi Hengkang dari Indonesia? |
"Karena belum ada laporan, saya secara pasti belum tahu. Namun di sisi lain, ada juga yang melakukan investasi baru dan perluasan. Sebagai contoh, kemarin saya mewakili Pak Menteri meresmikan perluasan pabrik Coca-Cola di Kabupaten Pasuruan," imbuhnya.
Selain itu, menurutnya industri minuman lain di Indonesia punya peluang besar untuk bekerja sama dengan PepsiCo jika keputusannya dengan Indofood sudah final.
"Kalau kerja sama saling mengubtungkan kedua belah pihak itu sangat mungkin sekali (untuk industri lain bekerja sama dengan PepsiCo)," tandas dia.
(zlf/zlf)