Bisnis e-Commerce RI Kini Bernilai US$ 40 Miliar

Bisnis e-Commerce RI Kini Bernilai US$ 40 Miliar

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 14 Okt 2019 13:30 WIB
Ilustrasi/Foto: dok. Yukk
Jakarta - Ekonomi digital tumbuh subur di Indonesia. Berdasarkan data Google dan Temasek yang disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, nilai ekonomi digital RI naik 5 kali lipat sejak 2015 ke 2019 alias dalam 5 tahun.

Airlangga menjelaskan, nilai ekonomi digital di Indonesia sebesar US$ 8 miliar pada 2015 dan menjadi US$ 40 miliar pada 2019.

"Volumenya sudah US$ 40 miliar dan bagi Indonesia ini naik 5 kali lipat dibandingkan 2015 yang sebesar US$ 8 miliar," kata dia dalam acara bedah buku berjudul "Merajut Asa, Membangun Industri Menuju Indonesia yang Sejahtera dan Berkelanjutan" di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (14/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menjelaskan bahwa capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai yang tertinggi di ASEAN dalam hal pertumbuhan ekonomi digital.

"Angka US$ 40 miliar ini menegaskan posisi Indonesia sebagai the biggest internet ekonomi di kawasan ASEAN, jauh meninggalkan negara-negara ASEAN lainnya," jelasnya.

Ekonomi digital di Indonesia, lanjut dia, disumbangkan oleh e-commerce hingga ojek online (ojol).

"Sekarang internet ekonomi ini didorong oleh e-commerce, transaksi online dan juga didorong oleh ojek online yang mana kedua sektor ini melibatkan UKM yang (jumlahnya) besar terutama ibu-ibu, mulai dari kampung sampai gedung-gedung tinggi," jelasnya.


Bahkan dia menilai saat ini banyak pekerja profesional yang pindah ke sektor ekonomi digital karena ada peluang di sana.

"Ini jadi second job dari para profesional dan banyak profesional pindah ke second job karena digital opportunity," tambahnya.



Bisnis e-Commerce RI Kini Bernilai US$ 40 Miliar



(toy/hns)

Hide Ads