Jabatan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan menjadi posisi yang paling strategis sehingga sosok yang akan mengisi pun langsung ditunjuk oleh Presiden atas rekomendasi Menteri Keuangan. Namun, hingga saat ini belum diketahui bahwa Sri Mulyani sebagai orang nomor satu di Kementerian Keuangan sudah menyodorkan nama atau belum.
Baca juga: Sri Mulyani Buka Lowongan |
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan ada beberapa kriteria yang cocok dipilih sebagai the next Dirjen Pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prastowo, calon Dirjen Pajak juga harus mampu membangun sinergi antara pusat dengan seluruh kantor wilayah, kementerian/lembaga, maupun dengan pihak swasta. Lalu membangun networking dengan negara lain dalam mengantisipasi Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).
Selanjutnya, calon Dirjen Pajak juga harus mampu menghadapi tekanan politik dalam rangka mengumpulkan penerimaan setiap tahunnya.
"Tekanan politik bisa menyebabkan kebijakan pajak yang distortif dan menghasilkan penerimaan yang tak optimal," jelas dia.
Adapula, lanjut Prastowo, sosok calon Dirjen Pajak nantinya juga harus mampu berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang dimaksud dengan internal maupun eksternal dalam rangka membangun kepercayaan dan juga menjadikan suatu kebijakan menjadi efektif dalam pelaksanaan.
Sebelumnya, Robert Pakpahan sendiri telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Dirjen Pajak menggantikan Ken Dwijugiasteadi. Robert dilantik oleh Sri Mulyani pada tanggal 30 November 2017 di Gedung Djuanda, kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Berdasarkan informasi dari situs resmi Kemenkeu, Robert bukanlah orang baru di dunia perpajakan. Sebelum berkecimpung dalam urusan utang, Robert dulu bagian dari Ditjen Pajak.
Robert lahir di Tanjung Balai pada tanggal 20 Oktober 1959. Dia merupakan lulusan Diploma III Keuangan Spesialisasi Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1981.
Kemudian melanjutkan pendidikan Diploma IV di kampus yang sama pada tahun 1985 hingga 1987 dan meraih Gelar Doctor of Philosophy in Economics dari University of North Carolina at Chapel Hill, USA pada 1998.
(hek/das)