Menurut Sri Mulyani, masyarakat Indonesia perlu membiasakan diri dengan kemajuan teknologi, dengan berbagai perubahan. Jika tidak, kepunahan akan terjadi layaknya dinosaurus.
"Teknologi membantu kita untuk beradaptasi. Hidup bersama teknologi adalah keharusan. You better change atau Anda punah, seperti dinosaurus," kata Sri Mulyani dalam Festival Transformasi 2019, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, dengan bantuan teknologi, seharusnya internal Kemenkeu sendiri mampu membuat gebrakan-gebrakan, misalnya dalam urusan perpajakan.
Ia bahkan mencontohkan Tokopedia, yang dalam 10 tahun bisa menggaet 6,5 juta pelapak. Sedangkan, selama 73 tahun Kemenkeu sendiri baru tercatat 45.000 pembayar pajak di Indonesia.
"William dengan Tokopedia hanya 10 tahun sudah 6 juta merchant. Kemenkeu 45.000 pembayar pajak itu 73 tahun. Seharusnya untuk menggaet 75.000 desa itu bisa, how we track the budget. Ke mana rupiah pergi, dan bagaimana mereka belanja," terang Sri Mulyani.
Kemudian, Sri Mulyani juga menyinggung soal kehadiran menteri muda di Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang baru berusia 35 tahun. Kehadiran pemuda Indonesia dalam jajaran menteri adalah salah satu bukti bahwa perubahan itu terjadi.
"Baru seminggu yang lalu Presiden mengumumkan kabinet. Baru ada kabinet yang menterinya usianya muda. Saya baru saja ngobrol sama Nadiem and then I realized that I'm so old now. Tapi itu jadi reminder. Dan kita diskusi banyak. Itu adalah proses yang membuat kita sadar bahwa perubahan itu sebuah keniscayaan," paparnya.
Sri Mulyani bahkan sempat merasa terusik. Kehadiran Nadiem menyadarkannya bahwa meski Kemenkeu akan dipimpin oleh menteri yang sama selama 5 tahun ke depan, beberapa perubahan harus dilakukan. Pasalnya, sebagai menteri yang berusia muda pastinya Nadiem akan memunculkan ide-ide baru yang tak dimiliki orang-orang berusia lebih tua.
"Ada menteri yang usianya 35 tahun. Saya berdiri disumpah menjadi menteri, di sebelah menteri yang masih so young buat saya adalah seperti mengusik, dan mengingatkan kepada saya, kepada internal Kemenkeu. Jadi jangan pernah Anda merasa bahwa Anda punya menteri yang sama, dan Wamennya dari dalam, Anda akan tenang saja," ucap Sri Mulyani.
(dna/dna)