Wisnu menargetkan, lelang operator program Tol Laut untuk 6 trayek akan dimulai pertengahan November ini.
"Yang dilelang ada 6. Kita usahakan pertengahan November (dimulai). Ini kita lelang tidak mengikat ya supaya bisa lebih cepat," kata Wisnu di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu menjelaskan, trayek ini akan menghubungkan Cilacap ke berbagai daerah Jawa bagian selatan. Trayek ini akan melewati Bali, Prigi, hingga Pacitan.
"Cilacap itu kan ada pelabuhan yang baru, sekarang kita masuk ke situ. Nanti dari Cilacap ke Bali, kemudian ke Prigi, ke Pacitan, desk-nya Cilacap," imbuh Wisnu.
Hingga saat ini, Wisnu bilang, sudah banyak pengusaha yang mengincar. Namun dirinya masih terus melakukan roadshow untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha yang lain.
"Ini kita roadshow terus dengan pengusaha supaya memberikan kesempatan semua. Kita berikan kesempatan yang mampu silahkan," tawar Wisnu.
Subsidi Tol Laut Rp 436 Miliar
Kementerian Perhubungan mengalokasikan subsidi Tol Laut tahun 2020 sebesar Rp 436 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan anggaran subsidi tahun ini yang disediakan Rp 222 miliar.
"Tahun depan Rp 436. Tahun ini disediakan Rp 222 miliar tapi sudah sampai Rp 300-an miliar," ungkap Wisnu.
Wisnu menyebut, anggaran subsidi tahun 2019 bertambah karena pihaknya berhasil memaksimalkan efisiensi anggaran dari sektor sumber daya air yang lain. Kemudian kelebihan tersebut dialihkan ke anggaran subsidi Tol Laut.
"Kita gunakan efisiensi dari berbagai sumber daya air kita tahun ini," ujarnya.
Wisnu menjelaskan, anggaran tahun 2020 bertambah dengan alasan bertambahnya trayek Tol Laut pada tahun depan. Saat ini sendiri, dia menyebutkan tayek Tol Laut sudah mencapai 20 trayek di seluruh Indonesia dan akan menjadi 26 trayek di 2020.
"Kalau dengan Papua mungkin akan bertambah jadi 26, ada Boven Digoel, Yahukimo, Mamberamo termasuk di dalamnya," katanya.
(ara/ara)