"Misalnya impor petrokimia gede sekali, padahal kita bisa produksi barang-barang itu. Kenapa harus diteruskan? Impor elpiji, kenapa harus impor elpiji? Batu bara dengan teknologi bisa dikonversi ke elpiji, kita gudangnya batubara dengan sangat melimpah," kata Jokowi saat membuka Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Indonesia juga masih tercatat mengimpor avtur alias bahan bakar pesawat yang sebetulnya bisa diproduksi dari minyak kelapa sawit (CPO). Persoalan ini, kata Jokowi, menjadi penyebab utama neraca perdagangan tekor alias defisit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pemda Larang Pertamini Berdiri di Jateng |
"Kenapa kita terus-terusan ekspor dalam bentuk raw material. Ini yang sebabkan CAD dan neraca dagang defisit," ujarnya.
Menurut Jokowi, dalam lima tahun ke depan tujuan Pemerintah adalah menciptakan lapangan kerja. Sehingga melalui produk substitusi impor bisa menyelesaikan angka pengangguran terbuka yang berjumlah sekitar 7 juta jiwa. Pasalnya, substitusi impor berarti diproduksi dalam negeri dan melibatkan banyak tenaga kerja.
"Goal besar kita, bangun produksi cipta lapangan kerja. Masih ada kurang lebih 7 juta pengangguran yang harus diberikan ruang agar mereka bisa bekerja semuanya," ungkapnya.
(hek/ang)