Prinsip bisnis Rasulullah juga berdasarkan ilmu dagang dalam Al Quran. Bahkan, ia mengingatkan bahwa akan datang suatu zaman di mana orang tidak peduli dari mana harta itu datang.
Arab: لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut cara rasulullah berdagang yang dirangkum detikcom:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari cara Rasul berdagang. Pertama melakukan segmentasi, kemudian menetapkan target pasar, dan positioning.
Dikutip dari NU Online, cara Rasulullah berdagang selalu membawa kesuksesan. Pasalnya, ia pintar dalam memposisikan diri serta menghormati pelanggannya. Ia juga tidak pernah mengecewakan pelanggannya.
Baca juga: Saudi Aramco Mau IPO, Jadi Nggak Sih? |
Selain itu, Rasulullah diketahui pintar dalam memasarkan dagangannya. Ia berdagang dengan cara yang berbeda-beda, misalnya menjalin hubungan baik (silaturahmi) dengan pelanggan, serta ekspansi usaha ke wilayah lainnya.
Kemudian, cara Rasulullah berdagang juga diketahui jujur. Ia tidak pernah menipu dalam mendeskripsikan barang, tidak bersumpah berlebihan, jujur dalam timbangan dan takaran, serta tidak memonopoli komoditas.
Nah, tertarik belajar cara Rasulullah beragang kan?
(pay/nwy)