Sebelumnya, telah terjadi aksi teror bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Kabarnya, pelaku teror mengenakan ojek online.
Akibat kejadian ini kekhawatiran adanya driver menjadi pelaku teror muncul. Untuk itu Budi Karya ingin agar proses seleksi driver diperketat, dia mencontohkan driver harus punya referensi dari anggota yang sudah ada untuk mendaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, aplikator pun diminta untuk memantau lebih ketat para drivernya. Menurutnya, orang yang melakukan teror gerak geriknya bisa terlihat.
"Aplikator juga harus melakukan pemantauan terhadap anggotanya membernya yang aktif. Karena biasanya kalau ada orang pihak yang berkegiatan (melakukan teror) kayak gitu dia ada kelainan," kata Budi Karya.
"Karenanya kami akan panggil aplikator dan evaluasi, mereka kami minta bikin SOP yang ketat," ucapnya.
(eds/eds)