Bos Krakatau Steel Sebut RI Kebanjiran Impor Baja

Bos Krakatau Steel Sebut RI Kebanjiran Impor Baja

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 28 Nov 2019 20:31 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim bicara soal industri baja nasional. Impor yang berlebihan menurutnya menjadi masalah yang menghambat industri baja nasional untuk tumbuh.

Silmy menilai saat ini impor di Indonesia kelebihan impor, bukan cuma baja, beragam komoditas juga menurutnya kelebihan impor. Jalan keluar mengurangi impor menurutnya adalah dengan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

"Karena kita tahu bahwa saat ini impor kita itu luar biasa. Mengganti impor itu salah satunya dengan menumbuhkan industri," ucap Silmy ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Silmy menyatakan Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar, baik baja maupun komoditas lainnya. Jumlah permintaan konsumen tidak jadi soal. Saat, negara lain jumlah permintaan konsumennya turun Indonesia menurutnya justru bertumbuh pesat.

"Kalau dari sisi demand itu nggak ada isu, Indonesia sebagai negara yang berkembang pesat demand itu naik. Di mana negara lain demand itu turun, cuma problem kita impornya juga tinggi," ucap Silmy.

Silmy sendiri hari ini baru saja rapat dengan petinggi Kementerian BUMN, Wakil Menteri Budi Gunadi Sadikin dan Staff Khusus Menteri M. Ikhsan. Dalam rapat itu dia memberikan laporan soal update bisnis dan restrukturasi utang pihaknya.


Selain laporan, Silmy juga bercerita soal komitmen Kementerian BUMN mendorong industri baja nasional. Katanya, BUMN akan mencoba mengupayakan beberapa hal untuk dikerjasamakan dengan kementerian lain dalam rangka penyehatan industri baja nasional.

"Jadi nanti BUMN akan melihat kemungkinannya apa yang bisa diupayakan bersama-sama kementerian lain dalam menyehatkan industri baja nasional," ucap Silmy.


(das/das)

Hide Ads