Namun, rupanya penggarapan proyek tersebut belum dimulai lantaran terkendala masalah pendanaan.
"Kebutuhan mereka (Madagaskar) sangat urgent. Tapi finansial yang mereka masih harus cari solusinya, karena mereka meminta kita yang jadi investor juga," kata Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin di Kementerian BUMN, Selasa (3/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kerja sama dengan Bank Exim dan BUMN tambang. Di sana banyak tambang yang belum dieksplorasi. PT Timah sedang eksplorasi, berapa banyak sih di sana, cukup enggak sih untuk bayar kita. Kalau (PT Tambang) bilang banyak dan cukup, baru kita jalan," ucap dia.
Perlu diketahui, proyek tersebut merupakan hasil kerja sama antara sejumlah Badan Usaha Milik Indonesia (BUMN). Perusahaan tersebut antara lain PT INKA (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), dan PT KAI (Persero).
Mereka sudah membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC). Konsorsium itu diharapkan dapat mengibarkan bendera Indonesia di Afrika karena menawarkan one step solution terkait layanan infrastruktur perkeretaapian.
(fdl/fdl)