Perkembangan teknologi yang semakin pesat memaksa pelaku usaha terutama perbankan harus ikut berinovasi. Jika tidak maka akan tergerus oleh perubahan zaman.
"Transformasi digital adalah transformasi yang akan dilakukan Bank Mandiri. Namun kita lakukan secara pelan-pelan, tidak harus langsung," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nanti banyak hal yang mungkin nanti akan membuat kita menjadi lebih efisien. Diharapkan dengan ini konsumer juga akan lebih happy dengan produk-produk yang mudah diakses. Jadi kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas akan dihasilkan," terangnya.
Baca juga: Sederet PR Dirut Baru Bank Mandiri |
Dari sisi pelayanan memang akan meningkat. Namun dia mengakui transformasi digital akan berdampak pada pengurangan fungsi kantor cabang.
"Nanti ketika Bank Mandiri shifting ke digital kan lama-lama cabang mulai kecil. Semua transaksi melalui digital," tuturnya.
Meski begitu, Royke percaya shifting transaksi ke digital itu akan meningkatkan efisiensi. Dengan naiknya efisiensi maka bisa berdampak pada biaya yang akhirnya bunga kredit bisa diturunkan.
Sebagai bentuk realisasi, Bank Mandiri akan meningkatkan belanja digital di tahun depan. Perkirakan kenaikannya sekitar 10%.
"(Jumlah belanja digital) Saya nggak inget ya, tapi cukup besar untuk Mandiri. Saya rasa di atas 10%, tapi angka persisnya kurang tahu," tutupnya.
(das/fdl)