Jakarta - Pengedara mobil Toyota menabrak sejumlah pesepeda di Jalan Sudirman, Sabtu lalu (28/12/2019). Sepeda yang ringsek ditabrak pun menjadi sorotan netizen, lantaran sepeda itu harganya mencapai ratusan juta.
Bersepeda memang sudah jadi salah satu hobi yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Sehingga wajar saja mereka rela merogoh kocek hingga ratusan juta. Selain sepeda, uang ratusan juta bisa digunakan untuk membeli atau mendapatkan hal-hal lain. Apa saja?
1. Naik Haji
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya naik haji untuk tahun 2020 sekitar Rp 35 juta. Biaya ini merupakan biaya terbaru yang diusulkan Kementerian Agama. Jelas, ibadah lebih bermanfaat daripada beli sepeda mahal.
2. Beli RumahRumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Harga murah sendiri bermacam-macam, ada yang sangat mahal, ada juga yang terjangkau. Harga rumah subsidi atau rumah murah di Jabodetabek pada tahun 2020 dipatok Rp 168 juta atau naik dari tahun 2019 sebesar Rp 158 juta.
Jadi pilih mana, rumah atau sepeda?
3. Investasi
Uang sebesar itu juga bisa diinvestasikan dan tentunya bakal memberikan keuntungan yang tidak sedikit. Misalnya saja di Surat Utang Negara (SUN).
detikcom mengambil contoh SUN ritel berbasis online (e-SBN) yang diberi nama SBR008. Produk investasi ini diterbitkan khusus untuk masyarakat Indonesia dan tidak ditawarkan ke investor asing.
Minimal pemesanan instrumen investasi ini adalah Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Instrumen ini bisa dibeli hingga 19 September 2019. Jadi ini sebagai gambaran saja.
SBR008 ini memiliki kupon berjenis mengambang dengan batasan tingkat kupon minimal (floating with floor). Kuponnya akan mengacu pada suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate.
Penghitungan kuponnya adalah suku bunga acuan BI ditambah spread tetap 1,7%. Untuk tingkat kupon periode 3 bulan pertama (September-Desember 2019) suku bunga acuan yang berlaku diambil di level 5,5%. Itu artinya kupon yang diberikan 7,2%.
Level 7,2% juga menjadi batasan kupon minimal. Itu artinya meskipun BI menurunkan suku bunga acuannya, kupon SBR008 tetap di 7,2%. Namun jika BI menaikkan suku bunga acuan, kupon SBR008 akan ikut naik.
Sebagai simulasi, misalnya investor membeli SBR008 Rp 100 juta. Dengan kupon 7,2% maka uang dari kupon yang didapat dalam satu tahun adalah Rp 7.200.000
Kemudian angka itu dibagi 12 bulan, maka uang dari hasil kupon yang diterima setiap bulan adalah Rp 600.000. Kemudian dipotong pajak 15% dari kupon per bulan sebesar Rp 90.000. Maka kupon bersih yang diterima setiap bulannya adalah Rp 510.000.