Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan menjelaskan pembangunan Bandara Dewadaru di Karimunjawa Jepara, Jateng dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan kunjungan wisata, dan akan menjadi pintu gerbang menuju Pulau yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bersama Borobudur, Dieng, dan Sangiran.
"Untuk menuju ke Pulau Karimunjawa, bisa diakses melalui pesawat udara dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan kapal cepat atau kapal ferry dari Pelabuhan Jepara," ujar Hengki dalam siaran pers, Sabtu (11/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan penerbangan tujuan Karimunjawa sangat terbatas. Dari Semarang tersedia penerbangan Wings Air dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu, menggunakan pesawat ATR 72 dengan kapasitas 70 penumpang, dan penerbangan charter Airfast.
Sementara, Bandara Ngloram di Kabupaten Blora, Cepu, Jawa Tengah juga tengah dikembangkan Kemenhub untuk menjadi bandara komersial. Harapannya, jika bandara ini sudah dapat beroperasi akan dapat memudahkan investor untuk berinvestasi di daerah Cepu, Blora dan Bojonegoro yang merupakan pusat kegiatan minyak.
Pengembangan yang dilakukan yaitu perpanjangan runway dari semula 1.200 meter menjadi 1.600 meter. Dengan begitu, bandara tersebut bisa dilintasi oleh pesawat ATR 72. Ditargetkan pembangunan bandara yang ditujukan untuk komersial bisa selesai di akhir 2020.
Total anggaran yang dikeluarkan Kemenhub untuk dua bandara ini sebesar Rp 142 Miliar. Untuk bandara Ngloram Rp 122 Miliar dan untuk Bandara Dewadaru Rp 20 Miliar.
Kedua bandara ini didesain oleh arsitek-arsitek Indonesia melalui penyelenggaraan sayembara desain Bandara yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
(kil/eds)