"Dulu anak-anak muda yang masuk Bappenas sekitar 100-an. Tapi ketika saya bicara mau masuk (membuat co-working space), 10.000 yang mendaftar di Bappenas," kata Suharso dalam acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 di The Tribrata, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Suharso mengatakan, perubahan cara bekerja ini memang sudah menjadi gebrakannya dalam memimpin instansi tersebut. Apalagi sebelumnya ia mengatakan jumlah generasi muda di Indonesia berjumlah 63,82 juta orang. Hal ini ia lakukan untuk menyesuaikan kebiasaan dari generasi millennial dan Z yang mendominasi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui, saat ini memang perubahan kebiasaan sangat terasa, termasuk juga terhadap cara kerja di instansinya.
"Memang telah terjadi perubahan dalam sisi permintaan terhadap lapangan kerja yaitu bahwa business model sudah berubah. Business model sudah tidak seperti generasi sebelumnya seperti saya. Business modelnya yang berubah ini diikuti oleh production line," paparnya.
Selain co-working space ini, Bappenas juga sebelumnya mencetuskan ide PNS kerja di rumah. Suharso mengatakan, perkantoran pemerintah ke depan akan diselenggarakan dengan konsep smart office.
"Jadi bisa fleksibel dalam hal untuk pekerjaannya. Tetapi yang penting mereka itu men-deliver pekerjaannya, men-deliver assignment-nya bahkan dia bisa berproses dalam pengertian dia me-reply, dia bilang 'oh ini kurang tepat dan seterusnya," ujar Suharso di Suharso di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Untuk mendukung itu, ke depan ASN bisa kirim kerjaan hanya lewat fasilitas internet seperti iCloud.
Untuk tahap awal, ia akan mencoba 1.000 PNS di Bappenas untuk bekerja tanpa harus ngantor. Cara ini akan dimulai per Januari 2020. Uji coba ini dilakukan untuk mensukseskan perkantoran pemerintah yang akan dikonsep secara smart office.
"Ke depan bentuknya smart office, tidak hanya dengan cara-cara yang sekarang. 1000 orang kita bisa bekerja flexi job, flexi schedule, semuanya serba flexi, remote working," bebernya.
(eds/eds)