Sejumlah pengguna jalan underpass Yogyakarta International Airport (YIA) yang menghubungkan Desa Glagah dan desa Palihan di Kecamatan Temon Kulon Progo mengaku senang dengan dibukanya jalur ini. Selain menghemat waktu, jalan yang ada halus dan lebar dengan ornamen yang menarik.
Salah satu pengguna jalan, Damar Winarto mengatakan hampir setiap hari dirinya melalui jalur ini. Sebagai driver ojek online yang tinggal di Purworejo, kerap mendapatkan order ke Yogyakarta atau Bantul.
"Sekarang singkat tidak harus memutar sejauh 5 kilometer," jelas Damar di lokasi, Jumat (24/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga, Ninik, mengaku dibukanya underpass ini menjadikan waktu tempuh lebih singkat. Warga terdampak pembangunan bandara ini, kerap harus bolak-balik dari Glagah ke Palihan. Apalagi saudaranya banyak yang tinggal di sisi barat underpass.
"Ini lebih singkat, seperti dulu, tidak harus lewat depan bandara," ujarnya.
detik.com sempat mencoba menyusuri underpass sepanjang 1,4 kilometer ini dari sisi timur dan kembali masuk dari sisi barat. Begitu masuk, jalur yang ada langsung dipisahkan dengan pembatas jalan. Sedangkan di atas pintu masuk ada kalamakara dengan ornamen mirip di Tamansari.
Kondisi jalan cukup halus, mulus dan nyaris tidak ada gelombang. Pada bagian pembatas jalan juga dihiasi ornamen batik gebleg renteng yang identik dengan motif batik Kulonprogo. Di sisi selatan, terpajang ornamen penari Angguk dengan berbagai gaya dan pose. Sedangkan di sisi utara jalan juga ornamen penari jathilan dengan berbagai gaya. Hal ini menjadikan nuansa seni budaya yang cukup melekat.
Begitu masuk ke dalam, pengemudi memang disarankan untuk menyalakan lampu kendaraan. Meski begitu lampu penerangan yang dipasang cukup terang. Bahkan ada beberapa ventilator di bagian atas yang di luar transparan sehingga nampak lebih terang.
Pengguna jalan juga dilarang berhenti karena bisa membahayakan meski lebar setiap lajur sekitar 7,85 meter. jalur ini pun diberikan rambu larangan berhenti. Di bagian dalam underpass juga dipasang 8 pintu exit di setiap lajurnya. Pintu ini bisa dipakai dalam kondisi darurat untuk masuk ke areal bandara YIA. Agar udara tidak pengap juga dipasang exhaust fan.
"Din pintu masuk kitabri speaker himbauan dengan tiga bahasa agar pengguna lebih hati-hati," jelas Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional 7, Ahmad Cahyadi, disela soft launching underpass YIA, di Desa Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Jumat (24/1/2020).
Simak Video " Video: Melihat Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli"
[Gambas:Video 20detik]