Kesempatan dalam Kesempitan Virus Corona

Kesempatan dalam Kesempitan Virus Corona

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2020 16:49 WIB
Boat passengers on a jetty wear face masks in Bangkok, Thailand, Tuesday, Jan. 28, 2020, to protect themselves from the coronavirus. Panic and pollution drive the market for protective face masks in Asia, where fear of the virus from China is straining supplies and helping make mask-wearing the new normal. Thailands Public Health ministry said Tuesday six more people have tested positive with the new virus infection, raising to 14 the total number of cases in the country. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Kesempatan dalam Kesempitan Virus Corona. Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe.
Jakarta -

Dunia digegerkan dengan kemunculan virus baru yang menyerang sistem pernapasan bernama Corona. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China, ini sudah menyebar ke 14 negara.

Sejauh ini, Corona sudah menewaskan hingga 100 orang lebih hanya dalam waktu kurang dua bulan. Total 4.000 orang dinyatakan positif mengidap Corona.

Namun di tengah heboh penyebaran wabah Corona, ada saja orang-orang cerdik yang bisa melihat kesempatan untuk mengambil untung. Misalnya para produsen baju di China.

Baju bertuliskan "I Survived Coronavirus 2020" mulai bermunculan di toko online, salah satunya ada di Etsy dan dibanderol sekitar Rp 230 ribu.

Si penjual juga menambahkan deskripsi untuk produk tersebut, "baju wajib punya dan favorit para suster."

Selain itu ada juga baju berwarna merah yang bertuliskan "Corona Virus" di situs jual beli online Redbubble yang memakai logo mirip AB InBev.

Namun baju kontroversial itu tidak mejeng lama di situs tersebut. Pasalnya, pihak Redbubble langsung menghapus postingan si penjual.

"baju bertema Coronavirus melanggar aturan kami dan kami nilai kurang sensitif karena berhubungan dengan musibah besar," kata juru bicara Redbubble Marissa Hermo seperti dikutip dari MarketWatch, Selasa (28/1/2020).


"Postingannya sudah kami hapus, dan kami akan terus pantau apakah masih ada baju-baju lain dengan desain yang serupa yang juga melanggar aturan," tambahnya.

Selain itu, Netflix juga tak mau ketinggalan momen. Siaran streaming berbayar itu langsung mempromosikan dokumenter 6 episode berjudul "Pandemic: How to Prevent an Outbreak."

Dokumenter itu menampilkan para dokter dan peneliti profesional dalam mencegah penyebaran virus berbahaya.

"Dalam situasi seperti ini, banyak orang sadar kalau virus itu bisa jadi sangat berbahaya. Tapi jangan khawatir, di seluruh dunia, setiap hari, ada orang-orang yang bekerja keras untuk memastikan umat manusia tetap aman dari virus berbahaya," kata Executive Producer Netflix Sheri Fink dalam cuitan di Twitter.




(ang/dna)

Hide Ads