PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana menjual saham anak usahanya (Initial Public Offering/IPO), PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) atau yang mengelola Jalan Tol Trans Jawa.
Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan tata kelola aset anak usaha.
"Sekarang subholdingnya sedang dirapikan agar yang di bawah-bawah Trans Jawa bisa masuk JTT, sekarang asetnya masih di Jasa Marga, harus dialihkan dulu ke Trans Jawa biar dia punya modal, punya aset. Kalau kita mau IPO tapi nggak punya aset ya nggak ada yang beli," kata Agus di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, IPO menjadi hal yang menguntungkan bagi perusahaan dari sisi pembiayaan jika dibandingkan dengan pembiayaan secara konvensional atau melalui perbankan. Sebab, tenggat waktu pengembalian dana lebih pendek dibanding perbankan yang mencapai 10 tahun untuk kebutuhan dana dalam jumlah besar.
"Kalau IPO kan pengembaliannya relatif dan setiap tahun, disesuaikan setiap tahun dapat dividen. Sehingga dari sisi pembiayaan, IPO jadi alternatif yang paling baik, itu sedang jadi prioritas (Jasa Marga) untuk pembiayaan," tegasnya.
Sayangnya, Agus belum memberikan penjelasan lebih detail mengenai waktu pelaksanaan IPO. Ia juga masih menghitung berapa target dana dari rencana aksi IPO tersebut.
"Saya belum punya angkanya. Belum punya target rupiah dan belum punya target tanggal atau tahun. Tapi itu jadi salah satu yang sedang kita upayakan untuk sesegera mungkin," tuturnya.
Berdasarkan catatannya, sementara ini PT Jasamarga Transjawa Tol memiliki sekitar 50% dari aset milik perusahaan pelat merah tersebut.
"Nilai aset kalau Jasa Marga lebih dari Rp 100 triliun, Trans Jawa itu mungkin 40-50% dari Jasa Marga," katanya.
Baca juga: Jasa Marga Usul 3 Ruas Tol Ini Naik Tarif |
(eds/eds)