BPS Butuh 400 Ribu Orang Buat Sensus Penduduk 2020

BPS Butuh 400 Ribu Orang Buat Sensus Penduduk 2020

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 21:45 WIB
Petugas melakukan Sensus Ekonomi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (03/05/2016). Mulai tanggal 1 hingga 31 Mei 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Sensus Ekonomi 2016 di seluruh Indonesia. Grandyos Zafna/detikcom
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) membutuhkan sekitar 400 ribu orang untuk terlibat dalam program sensus penduduk tahun 2020. Program ini dimulai pada 15 Februari hingga 31 Maret untuk pengisian secara online.

Sedangkan yang melibatkan 400an ribu orang ini akan dimulai pada 1-21 Juli 2020. Menurut Kepala BPS ratusan ribu tenaga ini akan melakukan wawancara langsung kepada masyarakat dalam rangka sensus penduduk.

"Kita merekrut dari masyarakat," kata Suhariyanto kepada detikcom, Jakarta, Senin (17/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 di Indonesia akan melibatkan 340.266 sebagai petugas cacah lapangan (PCL), 70.769 sebagai koordinator tim, dan 7.229 sebagai koordinator Sensus Kecamatan (Koseka). Semuanya itu berasal dari masyarakat.

"Petugas lapangan itu untuk sensus penduduk, wawancara tanggal 1-31 Juli 2020. Untuk sensus penduduk online tanggal 15 Februari sampai dengan 31 Maret, kita tidak ada petugas. Tapi mengimbau masyarakat untuk mengupdate datanya secara mandiri lewat sensus.bps.go.id," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan hasil dari sensus penduduk tahun 2020 adalah mengkonfirmasi keberadaan penduduk, memetakan perbedaan penduduk sesuai domisili dan sesuai alamat KTP, menambah penduduk baru yang belum terdaftar dalam prelist, dan mengetahui penduduk yang telah meninggal.

"Kami mohon dukungan dari bapak/ibu pimpinan dan anggota Komisi XI DPR RI untuk memberikan pengarahan saat pelatihan petugas serta memberikan himbauan kepada konstituen untuk berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020," ungkap dia.




(hek/fdl)

Hide Ads