Nasib Agen Travel Diserang Corona: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Nasib Agen Travel Diserang Corona: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 04 Mar 2020 12:32 WIB
Garuda Indonesia Travel Fair 2016 kembali dibuka, Jumat (29/4/2016) di Jakarta Convention Center. Acara yang dihelat selama 3 hari itu langsung diserbu Ribuan pengunjung yang terlihat antri disalah satu gerai agen travel yang menyediakan beragam promo harga murah. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Perusahaan agen travel menjadi salah satu pihak yang merugi imbas virus corona yang makin meluas. Pasalnya, masyarakat mulai mengurangi keinginan berpergian karena kekhawatiran tertular corona.

Awalnya, virus ini hanya menjangkit di China, dari situ para pengusaha agen travel membidik potensi wisata dari dan ke negara lain. Sialnya, virus corona mewabah ke banyak negara.

"Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga. Tadinya kami masih mengharapkan menjual destinasi-destinasi lain di luar China, tapi ternyata semakin hari semakin meluas ke mana-mana," ungkap Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno kepada detikcom, Rabu (3/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pauline menyebut hal itu membuat rugi agen travel karena hingga kini minat orang berpergian semakin turun. Akibatnya penurunan penjualan paket wisata pun ikut merosot.

"Ini membuat usaha travel jadi merugi akibat menurunnya minat orang bepergian baik untuk business trip, leisure, ziarah. Penurunan penjualan yang sudah 60%, diperkirakan bisa lebih besar lagi. Angka pembatalan penumpang sudah naik 80% dan akan terus bertambah," kata Pauline.

ADVERTISEMENT

Belum lagi menurut Pauline, beberapa larangan berpergian pun sudah diberikan. Belum lagi kewajiban karantina yang harus dilalui masyarakat sepulang dari luar negeri membuat orang semakin tidak ingin berpergian.

"Belum lagi peraturan perusahaan atau sekolah yang melarang staf atau muridnya masuk kerja maupun sekolah setelah pulang bepergian. Harus home quarantine 14 hari setelah tiba di Indonesia," sebut Pauline.




(eds/eds)

Hide Ads