Namun, banyak juga pihak yang menilai langkah ini salah sasaran. Dari pengamat hingga pengusaha menilai diskon tiket pesawat tidak tepat.
Apa kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal hal ini?
"Siapa yang bilang? Otak orang kan macam-macam," pungkas Luhut saat ditemui di kantornya, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, hingga kini justru pemerintah sudah merespons dengan baik soal imbas virus corona ke Indonesia. Dia mengatakan bahwa wajar apabila ada orang berbeda pendapat.
"Tapi yang penting spirit-nya negara respon dengan baik semua. Jadi kalau ada selera orang beda sana sini situ, ya wajar-wajar saja," kata Luhut.
Sebelumya, ekonom senior Faisal Basri mengkritik insentif diskon pesawat, dia menyebut seberapa murah pun harga pesawat tidak akan membuat masyarakat mau berpergian. Ketakutan akan tertular virus corona sudah terlampau besar.
"Orang nggak mau bepergian orang nggak mau ke tempat keramaian hotel restoran. Sekarang tempat keramaian malah didiskon. Pusing lah itu. Yang terpenting untuk menghadapi corona virus adalah bukan dengan diskon pesawat," kata Faisal ditemui di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Pengusaha agen travel mengatakan hal yang sama, sejauh ini upaya insentif yang diberikan pemerintah justru kurang tepat. Menurut Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, insentif hanya diberikan pada aspek pemasaran saja.
Sementara itu, menurut Pauline, dengan semakin luasnya wabah virus corona masyarakat akan tetap khawatir dan mengurungkan keinginannya untuk berpergian. Apalagi virus ini sudah sampai menjangkit warga negara Indonesia di sekitar Jakarta.
"Insentif pemerintah itu untuk marketing, sedangkan sekarang ini harga seberapa murah pun belum bisa membangkitkan minat orang untuk bepergian. Apalagi dengan adanya wabah CoVid19 di Jakarta semakin membuat khawatir," kata Pauline kepada detikcom, Rabu (4/3/2020).
(dna/dna)