Investor Catat Nih! Pemerintah Janji Buka-bukaan Kondisi Ekonomi

Investor Catat Nih! Pemerintah Janji Buka-bukaan Kondisi Ekonomi

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 13 Mar 2020 14:48 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Instagram @smindrawati
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dihantam efek domino virus corona. Kondisi pasar modal pun dibuat kalang kabut.

Merespons kondisi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara meyakinkan para investor pasar modal

"Dalam situasi seperti ini, fleksibilitas adalah yang paling penting. Kalau kita terlalu kaku, kita akan crack atau retak. Oleh karena itu, flexibility the most important. Kita akan lihat secara terbuka, pragmatis, dan lihat evidence dan kita merespon. Fleksibilitas dan responsiveness adalah kunci dan kita akan terus transparan kepada seluruh pelaku ekonomi," kata Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Transparan di sini, kata Sri Mulyani bertujuan untuk tetap memberikan kepercayaan kepada investor bahwa perekonomian Indonesia tetap dijaga dengan baik di tengah merebaknya wabah corona (covid-19).


"Ini karena memang persoalannya adalah pada psikologis keamanan, karena adanya aspek kesehatan yang dianggap masih mengancam. Jadi fokus kita sekarang adalah dari bidang ekonomi, terus memerhatikan dengan teliti perkembangan ini," jelasnya.

"Sambil terus melakukan mitigasi dan antisipasi. Selalu ada dua, dan kita anticipate perkembangannya mau ke mana dan mitigasi kalau sudah terjadi di mana bergerak sangat cepat," tambahnya.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga berharap seluruh negara mampu merespons dengan cepat penanganan virus corona yang sudah menjalar ke berbagai sektor termasuk pasar modal.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku anjloknya IHSG saat ini berbeda dengan tahun 2008-2009 yang disebabkan oleh bangkrutnya lembaga keuangan. Kalau yang sekarang, kata Sri Mulyani lebih disebabkan aspek kesehatan dalam hal ini penyebaran virus corona.

"Lebih dari 100 negara terkena. Kita berharap ada mekanisme yang menciptakan leadership global untuk menciptakan suatu langkah-langkah yang synchronize atau sinkronkan, yang sama-sama untuk segera memitigasi," ungkapnya.




(hek/hns)

Hide Ads