Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Instruksi Presiden agar kementerian dan lembaga mengalihkan anggaran untuk memerangi virus corona. Kementerian Perhubungan pun akan melakukan hal tersebut.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati menyebut bahwa kementerian akan melakukan realokasi anggaran untuk mencegah virus corona dari aspek transportasi. Soal besarannya, pihaknya masih terus melakukan penghitungan.
"Kami akan refocusing untuk antisipasi perluasan (virus corona) dari aspek perhubungan. Jumlah besarannya masih kami hitung dengan semua subsektor dan direktorat jenderal," ungkap Adita lewat video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adita juga mengatakan insentif penerbangan yang sudah diberikan untuk memulihkan dampak corona ke pariwisata di Indonesia akan dikaji ulang. Dana tersebut akan digunakan untuk mencegah penyebaran corona, namun Adita tidak menjelaskan secara rinci berapa dananya dan peruntukannya untuk apa.
"Mungkin ada insentif untuk dunia penerbangan, saat kondisi seperti ini menjadi kurang relevan. Kami usulkan bisa di-refocusing untuk hal-hal yang membantu untuk mengatasi penyebaran corona," kata Adita.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya sejauh ini memiliki Rp 200 miliar anggaran yang akan direalokasi. Rp 40 miliar di antaranya didapatkan dari anggaran mudik gratis yang dibatalkan.
"Menyangkut realokasi anggaran, kita memang sudah exercise beberapa penyesuaian anggaran. Karena beberapa program kita yang kontraktual ada yang dibatalkan jumlahnya sekitar Rp 160 miliar. Lalu revisi kegiatan mudik gratis ada sekitar Rp 40 miliar," kata Budi di kesempatan yang sama.
Dia mengatakan kemungkinan pihaknya akan menggunakan anggaran untuk membuat bilik disinfektan di terminal bus.
"Sehingga di saya ada Rp 200 miliar untuk alokasi kegiatan pencegahan corona. Kita masih exercise untuk apa saja, tapi misalnya bisa dengan membuat bilik disinfektan di terminal bus," kata Budi.
(eds/eds)