Pemerintah meminta agar masyarakat tidak mudik tahun ini. Langkah ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) ke daerah dan pelebaran zona merah.
Padahal memasuki musim mudik ini biasanya biaya perjalanan sudah disiapkan atau direncanakan. Misalnya melalui uang THR yang diperoleh karyawan di akhir bulan Ramadhan. Lalu, jika tak bisa mudik dan dananya menganggur, bisa digunakan untuk apa saja ya?
Menurut Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho, langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengelola dana menganggur karena tak mudik adalah menambahkan dana darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, di tengah krisis ini, persiapan akan dana darurat harus lebih matang. Nantinya, dana itu bisa digunakan untuk memasok kebutuhan pokok, atau membayar kebutuhan yang datangnya mendadak.
"Yang pertama adalah dijadikan spare tabungan, karena kita tidak tahu krisisnya sampai kapan. Jadi kita belanja itu pasti untuk barang kebutuhan pokok sehari-hari. utamanya makan, dan kuota karena banyak WFH mungkin tidak ada wifi. Sama juga untuk makanan sehat dan suplemen, karena mereka harus menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terinfeksi," jelas Andy kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020).
Di tengah krisis ini, ia berpendapat kebutuhan akan pemenuhan bahan pokok membengkak. Sehingga, ia menyarankan agar belanja barang yang tidak terlalu dibutuhkan bisa ditunda.
"Contohnya beli baju baru, atau handphone, atau televisi, itu kan nggak terlalu perlu, jadi lebih baik nggak dulu deh," ujar Andy.
Kemudian, Andy juga mengungkit soal tradisi bagi-bagi THR atau angpao yang biasanya dilakukan di Hari Raya Idul Fitri. Menurutnya, tradisi ini bisa tetap dilakukan meski ada imbauan tak mudik.
"Ada beberapa orang yang ketika merayakan Idul Fitri di kampung halaman membagikan angpao, nggak apa-apa ditransfer saja. Lalu bisa minta tolong kerabat di kampung halaman untuk membagikannya. Atau untuk keluarganya di kampung halaman, untuk orang tua, menambah-nambahkan uang belanja ya silakan saja," tandasnya.
(fdl/fdl)