Kepala BPS Ungkap Tantangan Kumpulkan Data di Tengah Corona

Kepala BPS Ungkap Tantangan Kumpulkan Data di Tengah Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Apr 2020 12:44 WIB
Dampak Corona ke Ekonomi
Foto: Dampak Corona ke Ekonomi (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan penyebaran virus corona (COVID-19) mengganggu proses pengumpulan data seperti inflasi, neraca perdagangan yang biasanya dirilis oleh otoritas statistik nasional.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pihaknya berkomitmen tetap melakukan pendataan melalui skema yang berbeda dari biasanya.

"BPS akan tetap merilis tetapi pengumpulan data tidak lewat tatap maka tapi gunakan wawancara lewat telepon, email dan komunikasi lain," kata Suhariyanto dalam paparannya via video conference, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Dikatakan Suhariyanto otoritas statistik nasional akan memanfaatkan big data dan sumber-sumber informasi lainnya untuk mengumpulkan data yang nantinya dirilis secara rutin.

"Misalnya inflasi selain lewat telepon dan email kita pakai cloud sourcing, pariwisata kita pakai online dengan Ditjen Imigrasi dan menggunakan mobile positioning data, kita tetap merilis data dengan menghindari tatap muka," jelasnya.

Dia menyebut salah satu pengumpulan data yang paling terganggu adalah saat survei harga beras di lapangan. Sebab selain harus wawancara tatap muka, para pegawai harus mengambil sampel beras tersebut untuk diteliti lebih lanjut lagi.

"data mengenai harga gabah dan harga beras, petugas tidak hanya melakukan wawancara mereka harus ambil sampel gambar untuk diuji guna mengetahui kadar air dan sebagainya.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Kecuk ini menegaskan BPS berkomitmen tetap merilis data inflasi hingga neraca perdagangan sesuai jadwal setiap bulannya.

"Dalam kesempatan ini untuk mencegah penyebaran COVID saya imbau kita semua disiplin menjaga diri dengan mematuhi protokol misalnya dengan cuci tangan, gunakan masker, kurangi mobilitas, menjaga jarak, dan bekerja dari rumah. Saya berharap semuanya dalam sehat. Kita berdoa agar Indonesia dan negara lain bisa terbebas dari COVID," ungkapnya.


(hek/dna)

Hide Ads