Dilansir dari Express, Senin (6/4/2020), Amazon mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa mereka telah memesan jutaan masker untuk dipakai pekerja mereka mulai pekan depan.
Imbauan sediakan masker untuk karyawannya wajib diterapkan semua perusahaan di negara barat. Mengingat, terus meningkatnya kasus virus corona di negara barat, khususnya di Itali, AS, Inggris, Prancis, dan Spanyol.
Hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan ritel dan supermarket, Marks and Spencer, dan Sainsbury's memberikan masker kepada staf dan karyawannya. Selain itu, Asda memberikan masker dan kacamata pelindung kepada apoteker dan tenaga medis.
Baca juga: Merananya Abang Ojol Selama Darurat Corona |
Negara-negara seperti Austria dan Slovenia telah mewajibkan warga negara untuk mengenakan masker.
Para pejabat di Republik Ceko memerintahkan warganya untuk menggunakan masker jika harus beraktivitas di tempat yang ramai lalu diikuti New York dan Inggris yang juga mengimbau warganya untuk menggunakan masker.
Angka kematian di Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan dilaporkan lebih sedikit dibanding negara-negara barat. Hal ini disebabkan negara-negara Asia tesebut mewajibkan wagranya menggunakan masker saat beraktivitas.
Dibandingkan dengan negara barat, seperti Itali, Spanyol, AS, Prancis, dan Inggris yang sebelumnya tidak mewajibkan penggunaan masker bagi warganya. Kini angka kasus terkonfirmasi dan kematian akibat vorus corona terus bertambah.
Di Inggris, data terakhir menunjukkan jumlah kasus ada 47.806 kasus yang dilaporkan. Lebih lanjut di AS, jumlah kematian ada 8.000 dan 311.600 kasus yang dikonfirmasi.
Korea Selatan, Jepang, dan Singapura dengan populasi gabungan 182 juta hanya memiliki 260 kematian yang dilaporkan, jumlah yang jauh lebih rendah dari pada wilayah Barat. Tiga negara Asia yang digabungkan telah mencatat 14.484 kasus.
Beberapa waktu lalu World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa masker tidak efektif dalam menangkal virus corona.
Namun, para ahli di Inggris mengklaim bahwa masker pelindung memiliki sedikit efek dalam melindungi manusia dari virus. Mereka juga menyatakan bahwa, meski tidak efektif melawan virus, masker dapat sedikit mencegah orang terinfeksi virus.
Virus corona baru dapat ditularkan melalui tetesan ketika pasien berbicara, bernapas, batuk atau bersin.
Profesor David Heymann, seorang ahli internal di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan WHO sedang mempertimbangkan kembali pernyataannya tentang penggunaan masker.
"Saat ini ada perdebatan tentang kegunaan masker karena Hong Kong telah memberikan beberapa bukti bahwa masker mungkin berguna dalam melindungi individu dari infeksi," kata Heymann
"Kini efektif penggunaan masker terbukti, tampaknya akan ada perdebatan dan mencoba memutuskan apakah masker memainkan peran penting dalam melawan coroba," tambah Heymann
(dna/dna)