Momen Emosional Gubernur BI saat Bahas Corona dengan DPR

Momen Emosional Gubernur BI saat Bahas Corona dengan DPR

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 08 Apr 2020 18:50 WIB
Deputy Gubernur BI Perry Warjiyo
Foto: Perry Warjiyo (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Hari ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melakukan rapat virtual dengan komisi XI DPR RI. Agenda rapat membahas stabilitas sistem keuangan di tengah pandemik COVID-19.

Usai sesi pertanyaan selesai, Perry menjawab pertanyaan-pertanyaan para anggota dewan. Tempo suara Perry yang sebelumnya santai ketika menjelaskan berubah menjadi lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan biasanya. Matanya juga terlihat mulai berkaca-kaca.

"Saya benar-benar emosional, ingin nangis ini. Setiap malam tahajud betul-betul memohon lindungan karena Allah yang Maha Besar, Maha Kuasa dan Insya Allah bangsa kita selamat. Mohon maaf pak ketua, kalau saya agak sentimentil dan emosional," ujar Perry dalam rapat kerja virtual dengan seluruh anggota Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emosional Perry muncul ketika para anggota DPR menanyakan bagaimana skenario terberat untuk kondisi perekonomian nasional, bagaimana jika ekonomi Indonesia tidak mampu recovery.

Misalnya anggota komisi XI DPR Sihar Sitorus juga menanyakan bagaimana langkah BI terkait cadangan devisa yang mengalami penurunan hingga US$ 9,4 miliar dalam satu bulan.

ADVERTISEMENT

Setelah mendapat pertanyaan, Perry menjawab saat ini BI intens berkomunikasi dengan regulator keuangan, pemerintah dan Lembaga penjamin simpanan (LPS).

Perry mengungkapkan covid-19 ini muncul di Indonesia pada 10 Maret dan setelah itu kasus positif terus mengalami peningkatan.

"Bapak ibu ingat, minggu keempat sudah ada pergerakan manusia dari Jakarta ke berbagai daerah menggunakan bus-bus sehingga muncul risiko pandemik yang lebih lebih luas," jelas dia.

Perry mengungkapkan bank sentral berupaya untuk mengantisipasi agar pandemik tidak berdampak ke ekonomi, UMKM dan bagaimana nantinya jika berdampak ke sektor keuangan.

Dia mengungkapkan BI dan pemerintah berupaya untuk mengukur dengan skenario moderat seperti kisahnya Nabi Nuh.

"Nah kalau diukur skenario moderat itu, kalau banjir sampai gedung untuk skenario berat, ini kami ukur banjir sampai ke gunung," imbuh dia.

Perry mengatakan dibutuhkan payung dengan plan a, plan b dan plan c.

"Kami ingin mencegah itu, harus ada golden moment, safety net jalan pemulihan ekonomi, dampaknya ke perbankan. Kalau ada dampak bagaimana program restrukturisasi dampak ke perbankan seperti apa," jelasnya.

Selanjutnya Perry juga menceritakan ajaran agama tentang Nabi Nuh yang membangun kapal. Ia meminta dukungan BI untuk membangun kapal agar jika air bah di rumah naik ke gedung dan gunung kapal masih kuat.

"Beri kami waktu agar kapal kuat, tiap hari saya menangis dan berdoa terus karena ini isu complex. Kami betul-betul ikhtiar maksimal dan butuh dukungan. Kami berkomitmen detailnya sedang kami rumuskan," imbuh dia.




(kil/das)

Hide Ads